Minggu, 22 Februari 2009

Banjir Langganan di Kota Semarang

Semarang bisa dibilang selalu mendapat jatah banjir pada saat musim hujan. Bagaimana tidak, hujan yang mengguyur selama empat jam sudah bisa membuat kawasan Simpang Lima, Bunderan UNAKI, daerah Pasar Johar dan depan rumah saya banjir total. Semakin lama, luasnya banjir semakin merajalela. Motor kakak saya selalu batuk-batuk kalau lewat jalan yang sudah banjir dan akhirnya harus rela hati untuk menuntun motor tersebut.


Sebenarnya apa yang menjadi penyebab banjir?

Semakin kita dewasa seharusnya kita semakin sadar akan pentingnya penghijauan dan membuang sampah pada tempatnya. Sebenarnya hal tersebut adalah hal yang sepele, tapi kadang terlupakan. Sejauh yang saya lihat banyak kontraktor membangun rumah-rumah baru dengan melenyapkan sawah-sawah serta hutan yang ada. Banyak orang masih membuang sampah sembarangan termasuk membuang sampah di sungai yang menyebabkan timbunan sampah menumpuk. Ini menjadi peringatan bagi kita semua, termasuk saya untuk lebih menjaga kota ini, tanpa harus merusaknya lagi melainkan harus merawatnya.

1 komentar:

  1. Iya tuh, coba kalau semua orang sadar menjaga lingkungannya. Pasti lingkungan Rumah Zetha gak jd langganan banjir lagi.
    Ayo dong ajak teman-temannya jadi darling (sadar lingkungan) mulai dari hal2 terkecil: buang sampah jangan sembarangan, jangan buang sampah seenaknya di selokan, jangan membakar plastik sembarangan (karena asapnya bisa mengurangi lapisan ozon) jangan membuang/menanam sampah kimia (baterai,dsb) sembarangan - karena akan merusak kesuburan tanah dan racunnya bisa terbawa melalui akar tanaman, bekas bungkus mie, stereoform dsb., karena sulit diurai oleh tanah.

    OK, sekian kunjungan pak Dhe. Selamat Berkreativitas. Salut!

    BalasHapus